Hari ini, sengaja keliling dunia maya di gugle, mencari berita asuransi terbaru malah nongol berita mengenai program asuransi milik pemerintah. Serius saya miris sendiri miris melihat berita asuransi ini. Sebuah BLUNDER yang dilakukan oleh pemerintah ditengah gencarnya promo mengenai program asuransi ini.
Sebuah berita asuransi yang saya kutip dari tribunnews.com, silahkan disimak.
So, teman-teman pertanyaan dibenak saya sekarang "Program Asuransi Pemerintah Saja apakah Cukup?". Yok bagi yang punya uang lebih gak ada salahnya membeli asuransi tambahan diluar yang ditawarkan oleh pemerintah. Sebelum sebuah RESIKO menghampiri anda dan keluarga anda MARI MEMBELI ASURANSI DARI PERUSAHAAN ASURANSI TERBAIK DAN JANGAN LUPA HUBUNGI AGEN ASURANSI TERBAIK DI KOTA ANDA. SEMOGA BERMANFAAT :)Pegang Kartu BPJS, tapi Diminta Siapkan Rp 2 Miliar untuk Biaya Operasi
Tribunnews.com, Bekasi - Malang nian nasib Pramudita Iskandar, bayi laki-laki berusia tujuh bulan yang menderita penyumbatan hati. Putra pasangan Ian Muhammad (27) dan Ayu Denta (20) itu ditolak melanjutkan pengobatan di RSCM dan BPJS-nya ditolak. "Saya melahirkan Pramudita di bidan posyandu. Saat itu sudah terlihat kelainan, warna kulit bayi agak menguning," ujar Ayu Denta di rumah kontrakannya di kawasan Pondok Gede, Selasa (13/05/2014). Setelah itu, Ayu membawa Pramudita ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bekasi. Di sanalah baru diketahui bahwa Pramudita menderita penyumbatan hati dan harus melakukan cangkok hati. Pramudita mendapat perawatan selama empat hari di RSUD Bekasi. Setelah itu, pihak rumah sakit merujuk Pramudita untuk dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Alasannya, RSUD Bekasi tidak memiliki fasilitas pengobatan yang memadai untuk pasien penderita penyumbatan hati. Ayu beserta suami pun mengikuti anjuran RSUD. Pada 14 Maret 2014, mereka membawa Pramudita ke RSCM dengan harapan mendapat penanganan yang baik. Namun, setelah tiga minggu dirawat di RSCM, pihak rumah sakit menganjurkan agar Pramudita dibawa pulang. "Tidak ada penanganan yang serius, padahal kondisi anak saya sudah seperti ini,” keluh Ayu. Ayu mengatakan, dia diminta harus menyiapkan uang sekitar Rp 2 miliar untuk biaya operasi dan perawatan apabila Pramudita ingin sembuh. Ketika Ayu menyodorkan surat BPJS Kesehatan kepada pihak rumah sakit, ditolak. Alasannya, biaya dari BPJS Kesehatan tidak mampu menutupi semua biaya pengobatan. “Katanya saya boleh balik lagi jika sudah punya uang untuk biaya operasi, tapi uang segitu darimana saya dapatnya,” keluhnya. Saat ini, Pramudita masih belum medapatkan perawatan lebih lanjut. Perut dan bagian kelaminnya terlihat membesar. Bayi itu tinggal bersama kedua orangtuanya serta kakek nenek dalam rumah kontrakan sederhana di Jatiwaringin, Pondokgede. Belum ada bantuan dari pihak manapun. Ayu Denta kecewa karena BPJS Kesehatan tidak dapat menjadi penolong anaknya. Sedangkan dirinya tidak tahu akan kemana mencari uang untuk biaya pengobatan Pramudita. "Kami hanya tukang cuci dan buruh serabutan," ujarnya.
Tag :
asuransi
0 Komentar untuk "Program Asuransi Pemerintah Saja apakah Cukup"
Cara Isi komentar
jika punya ID/blog berikan komentar anda melalui:
Id Blogger, Open ID (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM), Nama/URL.
BAGI yang tidak punya website/Datang dari search engine seperti Google, yahoo!!!, blog-indonesia dll.
Silahkan gunakan pilihan Anonymous tapi ini tidak disarankan bagi yang punya blog!!!!!
Komentar yang mengandung unsru SARA akan dihapus oleh ADMIN. Terima Kasih atas kunjungan anda!!!!