loading...

Pakalu Alat Tradisional Suku Dayak Kalteng

Kehidupan Suku dayak ngaju yang berada di pedalaman kalimantan tengah selalu hidup dengan kesederhanaan dan mengandalkan alam. Alam dan lingkungan merupakan sahabat dan dari situlah asalnya saran yang mereka pergunakan di dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat suku dayak di kalteng dalam mencari sumber mata pencaharian kebanyakan berkebun, berladang dan bersawah. Saat mereka bekerja terkadang ibu atau ayah masih memiliki anak-anak kecil kira-kira berusia 1tahun, mereka sering membawa anak mereka untuk berladang, akibat tidak ada pengasuh untuk menasuh anak mereka.

Agar mereka bisa sambil bekerja sekaligus bisa mengasuh anak kecil, masyarakat suku dayak ngaju membuat sebuah alat gendong anak yang dinamai "PAKALU" yang terbuat dari kayu jenis gabus bersifat ringan dengan warna hitam. Benda ini berbentuk setengah bulatan dan tinggi bagian bawah dinding luar diberi motif muka manusia seram dan sering dianggap sebagai penolak bala. pada bagian atas diberi tali dari rotan yang berfungsi untuk menggendong pada bahu, sedangkan pada bagian bawah diberi lantai untuk balita duduk.

Alat Tradisional Suku Dayak Kalteng Pakalu ini hampir sama dengan adat dan tradisi yang digunakan oleh ibu-ibu di daerah pelosok JEPANG. Cara membuat pakalu ini adalah terlebih dahulu dengan meminta ijin secara sistem keramat yaitu menaburkan beras putih dicampur beras kuning yang dibuat dengan mencampur beras dan kunyit ditabur kearah pohon yang akan diambil batangnya sambil dibacakan beberapa kalimat mantera yang dilantunkan dalam bahasa sangiang.

Kemudian dipilihlah jenis pohon yang sifatnya ringan dan kuat seperti kayu gabus, kayu gaharu dan kayu ulin. setelah itu pohon tersebut dipotong menggunakan alas potong atau yang sering disebut dengan dengan beliung dan tampaharang serta mandau. Kemudianpohon yang ditebang dari bentuk kayu bulat dibelah menjadi 2 bagian, Setelah itu kayu dibelah tadi direndam di air untuk beberapa hari biasanya 2 minggu, agar getah dan zat-zat yang melekat pada kayu terkikis.Disamping itu untuk memudahkan pemahatan dan pengukiran pada pakalu.

Bagian tengah dilobangi menggunakan tampaharang. Bagian luar diukir khas daerah bercorak magis, agar pakalu mempunyai kekuatan spiritual yang has guna melindungi bayi. Masyarakat yang sering menggunakan pakalu ini adalah kebanyakan dari kecamatan yang berasal dari kabupaten Kuala kapuas. Ukuran pakalu biasanya dibuat dengan ketinggian 42 cm dan garis tengah (diameter) 32 cm.

Nah, sekian dulu artikel blog yongki adi mengenai pakalu Alat Tradisional Suku Dayak Kalteng. Semoga bermanfaat. :)
0 Komentar untuk "Pakalu Alat Tradisional Suku Dayak Kalteng"

Cara Isi komentar
jika punya ID/blog berikan komentar anda melalui:
Id Blogger, Open ID (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM), Nama/URL.

BAGI yang tidak punya website/Datang dari search engine seperti Google, yahoo!!!, blog-indonesia dll.
Silahkan gunakan pilihan Anonymous tapi ini tidak disarankan bagi yang punya blog!!!!!

Komentar yang mengandung unsru SARA akan dihapus oleh ADMIN. Terima Kasih atas kunjungan anda!!!!

Back To Top