Desa ini merupakan desa Tumbang Anoi yang berada di Kabupaten Gunung Mas Kecamatan Damang Batu. Nah, Kali ini manusia biasa akan ajak rekan-rekan untuk mengetahui bentuk dan rupa rumah betang. Karena di desa Tumbang Anoi terkenal akan wisata budaya rumah betangnya.
Rumah Betang Tumbang Anoi merupakan rumah betang yang paling banyak memiliki nilai sejarah bagi masyarakat dayak kalimantan. Karena dirumah inilah menjadi tempat dilaksanakannya rapat besar suku Dayak untuk menghentikan perang suku dayak yaitu Asang, Kayau, dan Bunu.
Sedikit mengingat tentang sejarahnya rumah betang ini sendiri digunakan pada saat rapat damai suku dayak dihadiri oleh semua suku dayak yang ada dipelosok Kalimantan, yang pada saat itu tuan rumahnya adalah Damang Ribu atau yang terkenal dengan nama Damang Batu. Rapat itu sendiri berlangsung dari tanggal 22 mei S/D 24 Juli 1894. (lama buangetttttt Ueyyy)
Nah, bisa dibayangkan donk lamanya Rumah Betang ini. Karena udah tua Rumah Betang ini pun sudah menjadi kerangkanya saja dan sudah menjadi situs budaya yang menjadi aset pemerintah sekarang ini. Tetapi disampingnya udah dibangun pemerintah lagi Kok duplikatnya panjangnya sih 24 Meter, Lebar 10,5 Meter, dan Tingginya 4 Meter cuyyyyy........ dan kamarnya ada 7 ueyyyyyyy..........
Nah, untuk hasil dari rapat damai suku Dayak ini sendiri menghasilkan;
1.Menghentikan kebiasaan perang antar suku
2.Menghentikan kebiasaan balas dendam antara keluarga
3.Menghentikan kebiasaan adat mengayau/ kebiasaan upacara potong kepala
4.Menghentikan kebiasaan adat perbudakan
5.Belanda mengakui berlakunya hukum adat suku Dayak
Nah, untuk dapat mengunjungi daerah wisata Budaya Rumah Betang Tumbang Anoi ini, kita harus melewati perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan untuk sampai ke ibukota kabupaten Gunung Mas yaitu Kuala Kurun yang menggunakan jalan darat memakan waktu 4 jam itu dari palangka raya ke kuala kurun. Selanjutnya dari kuala kurun ke tumbang miri pake jalan darat juga bisa dan memakan waktu sekitar 2Jam. seterusnya dari Tumbang miri dilanjutkan ke desa Tumbang Anoi memakan waktu 4 jam karena kita akan menggunakan kelotok kecil untuk menyusuri hulu dari sungai kahayan, nah serunya jika air sedang surut maka bebatuan di hulu sungai kahayan akan muncul.... manthaf buat arung jeram uey..... Kayak disini
6 Komentar untuk "Wisata Budaya Rumah Betang Tumbang Anoi"
ajak jalan2 kesana dong bro.. wkwkwkwk. met week end ya..?
Wuih.. pasti seru travelling nya.
Makasih sob usul antivirusnya.
Gw coba deh.
mampir lagi nih
waduh mau donk diajak kesana hehe
wah boleh tuh kapan2 main kesana...
wah jadi pingin main kesana...
wadewww.. pasti seru banget tu sob
Cara Isi komentar
jika punya ID/blog berikan komentar anda melalui:
Id Blogger, Open ID (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM), Nama/URL.
BAGI yang tidak punya website/Datang dari search engine seperti Google, yahoo!!!, blog-indonesia dll.
Silahkan gunakan pilihan Anonymous tapi ini tidak disarankan bagi yang punya blog!!!!!
Komentar yang mengandung unsru SARA akan dihapus oleh ADMIN. Terima Kasih atas kunjungan anda!!!!