loading...

Upacara Adat Pernikahan Dayak Ngaju KALTENG

Pernikahan secara adat pada Dayak Ngaju, bagi sebagian besar masyarakat Dayak Ngaju, meliputi proses maja misek ( datang bertanya )/kalo saya sering bercanda sama teman-teman saya MM man, manjakah duit ( melempar uang kepada pihak wanita ), dan pakaja manantu ( datang ke tempat calon menantu perempuan ). Pernikahan secara adat inipun dilakukan sebelum diadakannya resepsi pernikahan. Adapun dalam pernikahan ini, terdapat juga sebuah surat perjanjian yang ditandangani oleh kedua mempelai, orang tua atau wali kedua mempelai dan demang atau demang kepala adat setempat yang isinya biasanya dimusyawarahkan secara bersama, baik dari kedua belah pihak mempelai dan pihak Demang atau Demang kepala, yang disebut dengan Surat Perjanjian Nikah atau Surat Perjanjian Nikah, atau dalam bahasa Dayak Ngaju-nya disebut Surat Hapakat Kawin.

Didalam Surat Perjanjian Nikah atau Surat Perjanjian Kawin terdapat beberapa persyaratan adat yang harus dipenuhi, setelah disepakati kedua belah pihak. Secara garis besar adalah perlengkapan secara adat, seperti :
Palaku
Saput
Pakaian
Jarati Lapik Sangku
Sinjang Entang
Andas Tutup Uwan
Behas Timbuk Pelek
Duit Karambang Pelek
Lamiang Turus Pelek
Garantung Kuluk Pelek
Manuk Sakin Pelek
Bulau Singah Pelek
Timbuk Tangga
Ringgit Lapuk Ruji
Bangkang Lasung Sulau Gara Nuhing
Rapin Tuak
Pinggan Pananan Pakanjean Kuman
Panginan Jandau
Batu Kaja

pada upacara pernikahan adat dayak ini yang paling menarik adalah saat upacara adat sakepeng, dimana perwakilan dari pihak lelaki dan pihak perempuan melakukan keahlian bela diri ini dimaksudkan agar kedua mempelai setelah dipersatukan akan tetap setia.
kemudian hal yang menarik lainnya adalah, didalam isi surat ini juga disebutkan denda yang biayanya cukup besar untuk dibayarkan kepada pihak tergugat oleh yang menggugat jika mengajukan cerai setelah pernikahan (dijadikan JIPEN) kata orang sekaran adalah PEMBOKAT. Jadi misalnya pihak suami menceraikan istri, maka si suami harus membayar denda tersebut kepada pihak istri, begitu juga sebaliknya. Sehingga diharapkan dengan adanya denda yang cukup besar ini, kedua mempelai benar-benar saling menjaga bahtera rumah tangga yang dibina bersama hingga sampai akhir hayatnya. Nah, disisi lain, pernikahan adat ini juga tidak selalu dilakukan, terutama bagi masyarakat Dayak Ngaju yang beragama Muslim, yaitu adanya pengaruh budaya Banjar berupa cukup membayar sejumlah uang yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, disebut jujuran, tanpa harus melibatkan perlengkapan adat dan Demang.
nah bagaimana dengan budaya daerah mu!!!!!
4 Komentar untuk "Upacara Adat Pernikahan Dayak Ngaju KALTENG"

Wah info bagus,bro. Saya usaul gimana kalo blog ini ngepost adat berbagai suku di Indonesia. Ayo cepetan aku kasih waktu 1 minggu. Kalo ngga ditanggapi ntar BloGendeng yang beraksi lho hahaha...becanda,mas.
Tp serius usulku tadi..
Nice posting,fren...TOP!

HEHHEHHEHE.... bagus Artikel buat wawasan anak borneo

thanks...
artikel ne sangat m'bntu Q nylesein tgs kuliah..

Cara Isi komentar
jika punya ID/blog berikan komentar anda melalui:
Id Blogger, Open ID (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM), Nama/URL.

BAGI yang tidak punya website/Datang dari search engine seperti Google, yahoo!!!, blog-indonesia dll.
Silahkan gunakan pilihan Anonymous tapi ini tidak disarankan bagi yang punya blog!!!!!

Komentar yang mengandung unsru SARA akan dihapus oleh ADMIN. Terima Kasih atas kunjungan anda!!!!

Back To Top